Lama Baca 3 Menit

China Diprediksi Salip AS Lebih Cepat

26 December 2020, 17:21 WIB

China Diprediksi Salip AS Lebih Cepat-Image-1

China Diprediksi Salip AS Lebih Cepat - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Pada 2028, ekonomi Tiongkok diproyeksikan akan mengambil alih posisi Amerika Serikat sebagai kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Prediksi tersebut lebih cepat 5 tahun dari perkiraan sebelumnya. 

Riset dari Centre for Economics and Business Research (CEBR), seperti dikutip dari bloomberg, Sabtu (26/12/2020), menunjukkan bahwa Tiongkok dapat menjadi ekonomi berpenghasilan tinggi segera pada tahun 2023. Ini disebabkan karena Tiongkok dinilai berhasil menghadapi pandemi virus corona dengan lebih baik dibandingkan Barat, dilansir dari bisnis.com.

"Dalam beberapa waktu ke depan, fokus di perekonomian global adalah perebutan ekonomi dan kekuatan yang mulus dari AS oleh Tiongkok," tulis laporan CEBR seperti yang dikutip dari Reuters, Sabtu (26/12/2020).

Sementara itu, Presiden Tiongkok Xi Jinping mengatakan bahwa "sangat mungkin" bagi ekonominya untuk berlipat ganda pada tahun 2035 di bawah Rencana Lima Tahun baru pemerintahnya, yang bertujuan untuk mencapai "sosialisme modern" dalam 15 tahun.

Di sisi lain, Tiongkok merupakan negara pertama yang perekonomiannya mendapatkan pukulan keras dari pandemi, tetapi negara ini juga mengalami pemulihan yang lebih cepat. Tiongkok sendiri menetapkan pertumbuhan ekonomi rata-rata 5,7% per tahunnya dari 2021-25 sebelum melambat menjadi 4,5% per tahun dari 2026-30, dilansir dari detik.com.

Sementara AS kemungkinan akan mengalami rebound pasca pandemi yang kuat pada tahun 2021. Namun, pertumbuhannya akan kembali melambat menjadi 1,9% per tahun antara 2022 dan 2024, dan kemudian menjadi 1,6% setelahnya. Di sisi lain, Jepang diproyeksi akan tetap menjadi ekonomi terbesar ketiga di dunia hingga awal 2030-an. Setelahnya, posisi itu diramal akan diambil alih oleh India, sehingga Jerman akan turun dari peringkat keempat menjadi kelima.

Hal itu pun akan berdampak pada posisi Britania Raya yang merupakan perekonomian kelima terbesar di dunia. Britania Raya diproyeksi akan turun ke posisi keenam mulai tahun 2024. Meski ekonomi Britania Raya diproyeksi terpukul pada 2021 karena telah resmi keluar dari Uni Eropa (UE), produk domestik bruto (PDB) Inggris diperkirakan menjadi 23% lebih tinggi daripada Prancis pada tahun 2035, dibantu oleh kepemimpinan Inggris dalam ekonomi digital yang sangat berpengaruh secara global. (*)